Regulator perjudian Inggris sedang berusaha menyelesaikan gugatan sebesar £ 200 juta, diajukan oleh penawar yang mengalami kekalahan pada saat tender lotere di negara tersebut senilai £ 80 miliar (US $ 101 miliar).
Regulator perjudian Inggris (UKGC) mengadakan pertemuan untuk mediasi dengan Northern & Shell sebagai perusahaan yang dimiliki oleh miliarder penerbit dan juga Richard Desmond, laporan dari The Daily Telegraph. Northern & Shell melayangkan gugatan ke regulator usai adanya kontrak lotere ke raksasa lotere Ceko Sazka yang saat ini telah berganti nama menjadi Allwyn.
Lotere Jadi Kontrak Sektor Publik Terbesar di Inggris
Perusahaan Desmond pun meminta ganti rugi sebesar £ 200 juta (US $ 153 juta).
Lotere merupakan salah satu kontrak sektor publik paling besar di Inggris. Northern & Shell dalam keluhannya terkait dengan penanganan UKGC atas penawaran yang menyebabkan kesalahan dan memberikan dampak buruk untuk skornya.
Mimpi Buruk untuk Teknologi
Sebagai cara untuk mengatasi munculnya kekhawatiran perselisihan hukum yang masih ada malah mempersulit upaya Allwyn dalam meningkatkan platform teknologi sehingga membuatnya tidak bisa memenuhi komitmen untuk tujuan amal.
Adanya penundaan karena sebagian disebabkan oleh litigasi yang dibawa penawar yang mengalami kekalahan. Baik untuk operator lotere sebelumnya yaitu Camelot dan mitra teknologinya, IGT telah menggugat UKGC secara terpisah usai hasil tender.
Camelot telah membatalkan gugatan terkait usai Allwyn mengakuisisi perusahaan di bulan Februari 2023 dengan jumlah yang memang tidak dijelaskan. Selanjutnya gugatan IGT ditolak karena kurangnya kedudukan mereka.
Allwyn menjelaskan bahwa peningkatan teknologi merupakan bagian besar dari rencana untuk menggandakan kontribusi amal lotere dari £ 17 miliar (US $ 24 miliar) menjadi £ 34 miliar (US $ 43 miliar) di akhir masa jabatannya selama 10 tahun. Sedangkan peningkatan dana ini tujuannya memang baik, dengan alasan utama bahwa Allwyn mendapatkan kontrak tersebut.
Diharapkan adanya peningkatan teknologi dilakukan pada awal tahun 2025 pada saat Allwyn resmi mengambil alih dari Camelot. Usai melewatkan beberapa waktu target dalam menerapkan teknologi yang baru, Allwyn memang sedang bekerja dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan, berdasarkan laporan dari Daily Telegraph.
Bisa saja ada kemungkinan deadline berubah lagi ke musim panas dan UKGC tidak ingin memberikan perpanjangan waktu lagi terkait dengan kasus Northern & Shell yang nyatanya masih tertunda. Ini malah memperkuat argumen mengenai Allwyn bukanlah kandidat yang tepat untuk proyek tersebut.
Di suatu wawancara dengan Financial Times tahun lalu, Desmond yang sudah mengoperasikan Lotere Kesehatan di Inggris sejak 2011 menjelaskan bahwa ia tidak yakin proses penawaran tersebut berlangsung adil dan terpercaya. Allwyn dianggap tidak ada pengalaman kerja di Inggris.
Tinggalkan Balasan